Kamis, 24 September 2015

F O T O G R A F I

                                    I. S e j a r a h

Sejarah Fotografi dimulai pada abad ke-19. Tahun 1839 merupakan tahun awal kelahiran fotografi. Pada saat itu, di Perancis dinyatakan secara resmi bahwa fotografi adalah sebuah terobosan teknologi. Saat itu, rekaman dua dimensi seperti yang dilihat mata sudah bisa dibuat permanen.
Sejarah fotografi bermula jauh sebelum Masehi. Pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM), seorang pria bernama Mo Ti mengamati suatu gejala. Jika pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti adalah orang pertama yang menyadari fenomena kamera obscura. 
Berabad-abad kemudian, banyak yang menyadari dan mengagumi fenomena ini, sebut saja Aristoteles pada abad ke-3 SM dan seorang ilmuwan Arab Ibnu Al Haitam (Al Hazen) pada abad ke-10 SM, yang berusaha untuk menciptakan serta mengembangkan alat yang sekarang dikenal sebagai kamera. Pada tahun 1558, seorang ilmuwan Italia, Giambattista della Porta menyebut ”camera seniman obscura” pada sebuah kotak yang membantu pelukis menangkap bayangan gambar.
Nama kamera obscura diciptakan oleh Johannes Kepler pada tahun 1611. Johannes Kepler membuat desain kamera portable yang dibuat seperti sebuah tenda, dan memberi nama alat tersebut kamera obscura. Didalam tenda sangat gelap kecuali sedikit cahaya yang ditangkap oleh lensa, yang membentuk gambar keadaan di luar tenda di atas selembar kertas.
Berbagai penelitian dilakukan mulai pada awal abad ke-17 ,seorang ilmuwan berkebangsaan Italia – Angelo Sala menggunakan cahaya matahari untuk merekam serangkaian kata pada pelat chloride perak. Tapi ia gagal mempertahankan gambar secara permanen. Sekitar tahun 1800, Thomas Wedgwood, seorang berkebangsaan Inggris bereksperimen untuk merekam gambar positif dari citra pada kamera obscura berlensa, hasilnya sangat mengecewakan. Humphrey Davy melakukan percobaan lebih lanjut dengan chlorida perak, tapi bernasib sama juga walaupun sudah berhasil menangkap imaji melalui kamera obscura tanpa lensa.

Akhirnya, pada tahun 1824, seorang seniman lithography Perancis, Joseph-Nicephore Niepce (1765-1833), setelah delapan jam meng-exposed pemandangan dari jendela kamarnya, melalui proses yang disebutnya Heliogravure (proses kerjanya mirip lithograph) di atas pelat logam yang dilapisi aspal, berhasil melahirkan sebuah gambar yang agak kabur, berhasil pula mempertahankan gambar secara permanen. Ia melanjutkan percobaannya hingga tahun 1826, inilah yang akhirnya menjadi sejarah awal fotografi yang sebenarnya. Foto yang dihasilkan itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS.
                                   
“View from the Window at Le Gras” foto pertama yang berhasil
                 dicetak meskipun masih tampak kabur, dibuat oleh Joseph Nicéphore Niépce
Pada tanggal 19 Agustus 1839, desainer panggung opera yang juga pelukis, Louis-Jacques Mande’ Daguerre (1787-1851) dinobatkan sebagai orang pertama yang berhasil membuat foto yang sebenarnya: sebuah gambar permanen pada lembaran plat tembaga perak yang dilapisi larutan iodin yang disinari selama satu setengah jam cahaya langsung dengan pemanas merkuri (neon). Proses ini disebut daguerreotype. Untuk membuat gambar permanen, pelat dicuci larutan garam dapur dan asir suling. Januari 1839, Daguerre sebenarnya ingin mematenkan temuannya itu. Akan tetapi, Pemerintah Perancis berpikir bahwa temuan itu sebaiknya dibagikan ke seluruh dunia secara cuma-cuma.
                          
“Boulevard du Temple” foto pertama
yang diakui secara umum, dibuat oleh Louis Daguerre
Melalui perusahaan Kodak Eastman, George Eastman mengembangkan fotografi dengan menciptakan serta menjual roll film dan kamera boks yang praktis, sejalan dengan perkembangan dalam dunia fotografi melalui perbaikan lensa, shutter, film dan kertas foto.Tahun 1950, untuk memudahkan pembidikan pada kamera Single Lens Reflex maka mulailah digunakan prisma (SLR), dan Jepang pun mulai memasuki dunia fotografi dengan produksi kamera Nikon yang kemudian disusul dengan Canon. Tahun 1972 kamera Polaroid temuan Edwin Land mulai dipasarkan. Kamera Polaroid mampu menghasilkan gambar tanpa melalui proses pengembangan dan pencetakan film.
                                       
                                               kamera dslr nikon
Kemajuan teknologi turut memacu fotografi secara sangat cepat. Kalau dulu kamera sebesar tenda hanya bisa menghasilkan gambar yang tidak terlalu tajam, kini kamera digital yang cuma sebesar dompet mampu membuat foto yang sangat tajam dalam ukuran sebesar koran.

II. P e n g e r t i a n

            Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.

             III. J e n i s - j e n i s  F o t o g r a f i

 1.       Fotografi Landscape
         

                    Fotografi Landscape adalah fotografi pemandangan alam atau dalam pengertian  lain adalah jenis fotografi yang merekam keindahan alam. Dapat juga dikombinasikan  dengan yang lain seperti manusia, hewan dan yang lainnya, namun tetap yang  menjadi fokus utamanya adalah alam. Ada beberapa sub dari fotografi landscape  seperti seascape yang lebih fokus ke laut, cityscape yang fokus ke perkotaan dan    skyscape yang fokus pada pemandangan langit. 
                                                   
 2.       Fotografi Makro
        

Fotografi Makro, jenis fotografi ini memerlukan objek yang mempunyai bidang              skala kecil ( tujuannya supaya objek bisa dikomposisikan agar tampak lebih besar )             misalnya, belalang, kumbang, kupu-kupu, embun bahkan bunga.

 3.        Fotografi Satwa
            

Fotografi Satwa, untuk fotografi yang satu ini, diperlukan usaha yang lebih ekstra dari fotografi lainnya, karena untuk jenis aliran ini si pemotret diwajibkan terjun ke alam bebas, untuk waktu yang lama bahkan bertahun-tahun, sebab fotografi ini lebih menonjolkan kebiasaan satwa tersebut di kehidupan alam bebas. 

 4.        Fotografi potrait
    

                Fotografi potrait, untuk jenis aliran yang satu ini, kita tidak terlalu repot seperti   jenis aliran yang disebut diatas, karena objek yang digunakan dalam fotografi ini            adalah seorang model ( yang dimana pasti cantik atau minimalnya Good looking yah ) - banyak teman atau saudara yang bisa kita jadikan model untuk jenis aliran ini. Tapi yang perlu diluruskan selama ini adalah arti dari Potrait itu sendiri yang merupakan definisi untuk pengambilan gambar/foto dengan prinsip middle - up.

 5.        Fotografi BW(Black White)
        

Fotografi BW, fotografi ini secara teknis yang membedakan dengan fotografi lainya ada dari sisi picture style yang digunakan, yang dimana semua jenis foto ini hanya terdiri dari 2 warna yaitu Hitam dan putih, jenis aliran ini bisa menggunakan segala objek yang ada entah itu pemandangan, flora, fauna dll. Dengan tujuan ingin menampilkan sisi dramatis dari foto tersebut. 

 6.    Fotografi Fashion
  

Fotografi Fashion,, jenis fotografi ini hampir mirip dengan fotografi potrait, yang membedakan adalah sisi dari objek yang ditonjolkan dalam fotografi fashion adalah sisi keindahan dari model itu sendiri, bisa dari tubuh/body secara keseluruhan, baju, make-up, atau fashion itu sendiri baik dari ujung rambut hingga ujung kaki (biasanya jenis aliran ini ditujukan untuk komersil).

 7.        Fotografi Sport
         

   Fotografi Sport, untuk jenis ini objek yang digunakan pastinya tidak jauh dari bidang olahraga seperti, balap motor, sepak bola, olimpiade, dll. biasanya dalam fotografi jenis ini membutuhkan gear atau alat penunjang yang high end- so, siapkan budget lebih ya, kalo mau menekuni jenis fotografi ini.

 8.      Wedding/Event Fotografi
     

           Dapat dikatakan bahwa para fotografer pendatang baru memulai karirnya dengan  berlatih memotret acara pernikahan atau event fotografi. Tapi hal ini bukan berati  bahwa wedding photography tidak memerlukan keterampilan apapun. Apabila sudah  terjun dalam wedding fotografi maka harus memiliki kecakapan yang baik soal editing.

 9.        Fotografi Jalanan/Street Photography
     

Street Photography atau fotografi jalanan adalah aliran fotografi yang menarik. Sedikit berbeda dengan fotojurnalistik yang fokusnya mengabadikan momen puncak/klimaks. Street photography bertujuan untuk merekam kegiatan sehari-hari . Foto biasanya diambil dari jarak dekat dan fotografer berada disekitar objek daripada dari jarak jauh. Fotografer harus dapat mengambil gambar dengan diam-diam tapi bukan sembunyi dan melakukannya dengan cepat dan lugas.

10.      Foto Jurnalistik
   


Foto jurnalistik adalah foto yang digunakan untuk kepentingan pers atau kepentingan informasi. Dalam penyampaian pesannya, harus terdapat caption (tulisan yang menerangkan isi foto) sebagai bagian dari penyajian jenis foto ini. Jenis foto ini sering kita jumpai dalam media massa (Koran, majalah, bulletin, dll).

11.      Arsitektur Fotografi
       


    Fotografi arsitektur adalah fotografi yang berkaitan dengan mengambil foto sebuah struktur rumah atau bangunan dari sudut yang berbeda. Tujuan utama dari fotografi arsitektur adalah untuk menciptakan dampak positif pada pembeli potensial real estate.

12.      Studio Fotografi
           


Fotografi studio adalah jenis fotografi yang pada awalnya banyak dilakukan di dalam ruangan untuk menciptakan gambar sesuai keinginan fotografer. Fotografi jenis ini memerlukan banyak campur tangan teknis agar gambar yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan yang direncanakan.

13.      Fotografi Bayi / keluarga
              


Fotografi Bayi / keluarga adalah jenis fotografi lain yang populer. Fotografi Bayi / keluarga dilakukan ketika keluarga biasanya baru saja mendapatkan bayi yang baru lahir. Ekspresi berbeda bayi bersama dengan anggota keluarga yang dibidik dalam fotografi jenis ini. Seluruh keluarga datang bersama-sama untuk membekukan satu sesi pemotretan yang dapat dilakukan secara indoor atau outdoor.

14.      Aerial fotografi
              


Aerial Fotografi adalah jenis fotografi di mana foto diambil dari udara dengan menggunakan pesawat, balon udara, parasut atau diambil dari atas gedung pencakar langit. Foto-foto ini memberikan tampilan yang lebih besar dari subjek dan latar belakang.

15.      Widelife Fotografi
            


Genre fotografi yang berfokus pada hewan dan habitat alami mereka disebut fotografi satwa liar. Perilaku hewan di alam liar juga merupakan objek bagi wildlife photography. sebagian foto-foto ini dicetak dalam jurnal dan pemeran. Banyak orang berlatih jenis fotografi ini. Namun bukan hal yang mudah karena selain kamera yang canggih, lensa yang bagus, senter yang kuat, kamu juga membutuhkan kesabaran ekstra untuk membidik foto yang menawan.

16.      Fotografi Holografi
        


Holografi adalah teknik yang memungkinkan cahaya dari suatu benda yang tersebar direkam dan kemudian direkonstruksi sehingga objek seolah-olah berada pada posisi yang relatif sama dengan media rekaman yang direkam. Gambar berubah sesuai dengan posisi dan orientasi dari perubahan sistem pandangan dalam cara yang sama seperti saat objek itu masih ada, sehingga gambar yang direkam akan muncul secara tiga dimensi (3D) yang biasa disebut dengan hologram. Teknologi perekaman citra tiga dimensi ini menggunakan sinar murni (seperti laser). Setelah pemrosesan, penampakan benda akan terlihat berbeda-beda dari berbagai sudut. Pembuatan hologram tradisional menggunakan proses kimia yang rumit. Penampakan pada hologram modern dapat dilihat dengan pencahayaan yang biasa dan dapat pula menunjukkan citra tiga dimensi benda besar yang bergerak dengan pewarnaan yang lengkap.

17.      Fotografi digital
  


Fotografi digital sebagai lawan dari fotografi film, adalah proses fotografi yang menggunakan media perekaman digital. Fotografi digital, berbeda dengan fotografi film yang menggunakan media film sebagai media penerima gambar, menggunakan sensor elektronik untuk merekam gambar, lalu selanjutnya diolah untuk disimpan dalam data biner. Hal ini memotong banyak alur pengolahan gambar, sebelum dicetak menjadi gambar akhir, dan memungkinkan penggunanya untuk melihat dan menghapus foto langsung melalui kamera sehingga kesalahan bisa disadari lebih awal.

18.      Fotografi Komersial
  


Fotografi Komersial merupakan foto yang mempunyai nilai jual dan fotografi yang dibuat berdasarkan tujuan komersil seperti iklan produk, poster, dan lain lain. Yah tentunya kita akan mendapatkan bayaran dari perusahaan yang menyewa kita. Dalam fotografi komersial biasanya kita akan dibantu oleh pengarah style dari perusahaan, nah sedangkan biasanya tidak semua pengarah style paham dengan fotografi, maka kita sebagai fotografer juga harus bisa berkomunikasi dengan baik dengan pengarah style agar mencapai konsep yang dimaksud dengan baik dan sesuai dengan keinginan yang dituju.

19.      Fotografi inframerah
     

Fotografi inframerah  adalah suatu teknik dalam bidang fotografi untuk merekam cahaya yang oleh mata telanjang tidak dapat dilihat dan oleh karena itu diperlukan filter yang menampik hampir semua cahaya spektrum yang terlihat oleh kita dan mengijinkan cahaya inframerah (IR) untuk diteruskan masuk ke kamera, dengan catatan bahwa sensor atau film dalam kamera tersebut harus sensitif terhadap cahaya inframerah. Ketika teknik tersebut digunakan, hasil dari foto inframerah bisa menjadi foto hitam-putih yang kontras atau foto false-color, seperti contohnya warna daun yang hijau segar akan terlihat putih, pemandangan yang panas akan tampak seperti di musim salju dan seperti di dunia lain.

20.      Fotografi Seni
          

Fotografi Seni adalah aktivitas fotografi yang menghasilkan karya-karya foto yang penuh dengan nilai-nilai estetika seni atau art. Karya fotografi seni itu sekarang populer dengan sebutan foto seni (fine art).

21.      Fotografi Forensik
                 

 Fotografi forensik adalah “foto yang merekam objek, adegan, dan peristiwa untuk digunakan dalam suatu proses hukum.” Fotografi forensik bisa digunakan secara spesifik untuk dokumentasi, analisis, intelijen, atau untuk presentasi di pengadilan. Satu hal penting, gambar yang digunakan di pengadilan mesti mengikuti aturan-aturan pemaparan bukti-bukti sesuai yurisdiksi yang berlaku di tempat tertentu.

22.      Full Spectrum Fotografi (Spektrum Penuh)
           

Spektrum penuh fotografi adalah bagian dari pencitraan multispektral , didefinisikan di kalangan penggemar fotografi sebagai pencitraan dengan kamera konsumen penuh, spektrum yang luas dari film atau kamera sensor bandwidth. Dalam prakteknya, Film broadband khusus / full-spectrum menangkap terlihat dan dekat inframerah cahaya, yang biasa disebut sebagai " VNIR ".Kamera digital dimodifikasi dapat mendeteksi beberapa ultraviolet , semua terlihat dan banyak dari spektrum inframerah dekat, sensor pencitraan yang paling digital sensitif dari sekitar 350 nm sampai 1000 nm. Sebuah kamera digital off-the-rak berisi inframerah panas cermin filter yang blok sebagian besar inframerah dan sedikit dari ultraviolet yang seharusnya dapat dideteksi oleh sensor, mempersempit kisaran diterima dari sekitar 400 nm sampai 700 nm.

23.      Action Fotografi
                       

Action Photography biasanya dilakukan pada fotografi olahraga, mengambil object-object yang bergerak cepat dan fotografi jenis ini di golongkan pada fotografi yang paling menarik dari fotografi.Seperti halnya tindakan seorang fotografer olahraga yang baik harus tahu subjek nya cukup baik untuk mengantisipasi kapan harus mengambil gambar. Aturan yang sama berlaku untuk fotografer yang mengambil gambar aksi hewan di alam atau pesawat lepas landas

24.      Underwater Fotografi
                       

Fotografi bawah/dalam air biasanya digunakan oleh penyelam scuba atau perenang snorkel.Namun, biaya scuba diving ditambah dengan peralatan fotografi sering mahal dan berat di bawah air, membuat ini menjadi salah satu kekurangan umum pada fotografi bawah air.Demikian pula jika seorang amatir memiliki peralatan dan scuba, mengambil gambar bawah air dapat menjadi rumit, karena kacamata scuba yang diperbesar dan mendistorsi visi fotografer. Dalam fotografi bawah air, fokus yang ideal terjadi tiga / empat kaki di depan kamera. Karena refraksi air, dibutuhkan sedikit latihan untuk menentukan dengan tepat di mana hal ini.

25.      Travel Photography 


  Fotografi perjalanan dapat span beberapa kategori fotografi, termasuk iklan, film dokumenter atau fotografi vernakular yang menggambarkan rasa terutama lokal atau historis. Seorang fotografer perjalanan dapat menangkap nuansa lokasi dengan baik lanskap dan potret.

           -----------




Kamis, 03 September 2015

JENIS-JENIS KAMERA

1.      COMPACT DIGITAL


Compact Digital Camera atau yang biasa disebut kamera saku atau kamera pocket karena bentuknya yang kompak dan bisa dimasukkan kedalam saku. Kamera ini juga kadang disebut point and shoot camera karena kepraktisannya yang kita hanya membidik dan menjepret gambar yang kita inginkan tanpa perlu setting manual yang ribet. Kamera pocket biasanya easy to use dan relative murah. Cocok untuk pemula dan dibawa saat travelling dan juga untuk kebutuhan harian yang ingin memiliki kamera yang lebih bagus daripada kamera smartphone. Walaupun sekarang banyak juga tersedia smartphone yang memiliki kualitas kamera yang lebih bagus dari kamera pocket. Berbagai merk dan tipe yang telah ada saat ini adalah Nikon Coolpix L27, Sony DSC-W730 dsb.
Memiliki Ciri-Ciri Sebagai Berikut :
1. Ada mode exposure manual
2. Berukuran sensor besar
3. Dapat memilih format foto RAW 
4. Punya hotshoe untuk dudukan flash external/aksesoris
5. Bodi kamera biasanya lebih besar dari biasanya.

2. PROSUMER
Istilah "prosumer" merupakan gabungan PROfesional dan conSUMER. Bila sebuah camera disebut sebagai model prosumer biasanya ditandai kemampuan point and shoot tapi memiliki fitur lebih canggih dibanding pocket camera antara lain seperti dimilikinya kemampuan pemakaian secara manual untuk pengaturan exposure, ISO, tersedianya format RAW image capture. Prosumer camera ditargetkan untuk konsumen yang antusias pada fotografi.Beberapa contoh prosumer camera adalah Canon PowerShot S90, PowerShot G11, Panasonic Lumix DMC-LX3 dan Nikon Coolpix 8700.

3.  BRIDGE KAMERA

Biasa disebut juga bridge camera, atau advanced Compact camera. Jenis kamera ini merupakan level yang lebih tinggi daripada kamera pocket. Perbedaanya dengan kamera saku adalah Bridge camera ini tidak full otomatis, pengguna bisa mensetting secara manual exposure / Lensa kamera bridge ini tidak bisa digonta ganti layaknya kamera DSLR. Biasanya bentuk dan ukurannya lebih besar daripada kamera pocket. Contoh jenis kamera ini adalah Fujifilm Finepix S4600, Canon PowerShot G15 dsb.


     4.  CONSUMER DSLR
DSLR adalah singkatan dari Digital Single Lense Reflex. Kamera ini ukurannnya lebih besar daripada kamera saku/pocket. Dengan pengaturan yang bisa kita pilih otomatis ataupun full manual membuat kita akan lebih leluasa mensetting dalam mengambil gambar. Perbedaan yang paling mencolok dengan pocket adalah pada ukuran sensor gambar. DSLR memiliki ukuran sensor gambar lebih bagus. Contoh kamera DSLR adalah Canon EOS 600D, Nikon D3100 dll. Sedangkan Jenis Kamera DSLR ada beberapa seperti, Consumer Level DSLR yang biasa digunakan konsumen, Semi Pro DSLR dan Professional DSLR (gambar yang dihasilkan 40-80 MP).

      5. MIRRORLESS
        Sesuai dengan namanya kamera mirrorless (Mirrorless interchangeable lens camera) ini tidak mempunyai cermin (mirror) itulah yang menjadi perbedaan dengan kamera DSLR. Sistem cermin yang ada di kamera DSLR digunakan untuk optical viewfinder. Sehingga kamera mirrorless tidak mempunyai fitur tersebut. Kamera ini hanya mengandalkan digital viewfinder (Layar LCD / LED) untuk mengetahui obyek yang kita bidik. Itulah yang menyebabkan mirrorless camera ini ukurannya lebih kecil dari DSLR. Selain itu juga lensa kamera ini bisa diganti ganti. Pengaturan kamera ini layaknya DSLR yang bisa diatur full manual ataupun otomatis. Kualitas foto yang dihasilkan sama dengan DSLR. Contoh kamera mirroless adalah Canon EOS-MB1, Samsung NX1000 dll.

6.  SEMIPRO DSLR

Lensa kamera dapat dibuka/diganti, sehingga fotografer dapat memilih lensa sesuai yang diinginkan.Yang membedakan antara Pro dan Semi Pro adalah kemampuan sensor(CCD) dalam menangkap gambar. Pada DSLR –Pro , CCD sudah mengadopsi 1/1 (terbuka penuh). Kemudian pada memori DSLR-Pro sudah menggunakan High Speed Memory. Disamping itu fasilitas fitur-fitur pada kedua jenis ini hampir sama, bisa dioperasikan dengan berbagai pilihan program maupun manual.

7. BOUTIQUE CAMERA
Kamera Butik, Stylish dan Powerfull dengan rata rata menggunakan sensor fullframe ( Leica M9 ) atau APS C ( X100 ) dengan kualitas gambar yg tak perlu di ragukan. Menurut Kai W seorang Fotografer dari Hongkong, Kualitas Kamera Butik lebih bagus dari pada Fullframe DSLR seperti D3S, dan Butik APSC seperti X100 mengalahkan EOS7D dari segi Image Quality menurut DXO Mark dengan bentuk yang Compact.

8. MEDIUM FORMAT DSLR
Kamera Medium Format merupakan kamera yang biasanya menggunakan rollfilm. Besarnya format film pada kamera ini ditentukan oleh panjang foto yang direkam diatas kamera. Pada umumnya format film pada Kamera Medium Format dimulai dari format film 4,5X6, 6X6, 6X7, 6X8, 6X9, atau ada juga panorama kamera dengan format sampai dengan 6X17. Kelebihan dari kamera medium format ini adalah pada kualitas hasil foto yang bisa dicetak dengan ukuran besar, sehingga kebanyakan kamera ini dipakai untuk tujuan komersial atau reproduksi seperti foto untuk pemasangan iklan di poster, baliho, billboard, dsb. Kekurangan atau hambatan dari pemakaian kamera jenis ini, yaitu harga peralatan yang relatif mahal, adanya keterbatasan dalam depth of field (DOF) pada lensa dengan sudut gambar yang sama. contohnya pada kamera SLR anda memerlukan lensa 35mm untuk mendapatkan kurang lebih sudut pemotretan sekitar 80 derajat, untuk mencapai sudut pemotretan yang sama anda harus memakai lensa 65mm pada kamera medium format dengan format film 6X6. 








SUMBER TERKAIT :